Senin, 23 November 2009

Menikmati Kepiting Alaska di Seberang Bundaran HI

Jum'at, 26 September 2008 | 08:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ada segelas cocktail buah saat beduk ditalu. Juga secangkir teh hangat. Makanan pembuka atau tajil di The Duck King Res taurant ini cukup memuaskan rasa dahaga.

Tak lama muncul sederetan menu menggoda di meja bundar itu. Bebek Peking Ala The Duck King, sepertinya satu yang tak boleh dilewatkan. Kulitnya renyah, krispi. Dagingnya pun cukup tebal dengan bumbu yang meresap di antara sela-sela serat dagingnya. Hemmm...


Sambil menikmati makanan, mata pun disuguhi interior menawan khas imperial. Apalagi di setiap dinding dan sekat dihiasi gelas-gelas kaca, sehingga ruangan berkapasitas 360 tempat duduk itu terkesan lebih luas dan glamour.

Menu lain yang juga menjadi andalan restoran yang berlokasi di Gran Indonesia lantai 3A ini adalah seafood. Sebut saja Kepiting Alaska yang berukuran besar itu. Anda bisa meminta chef restoran untuk memasak kepiting import itu sesuai selera Anda. Bisa digoreng, dibumbu saus padang, atau lainnya.

Apapun bumbunya, coba gigit daging kepitingnya itu. Meski tak jauh berbeda dengan kepiting pada umumnya, tapi seratnya lebih terasa di lidah. Dagingnya lebih tebal.

Rasa ‘asyik’ di lidah pun terulang saat menikmati tim ikan malas ala Thai. Pemilihan ikannya yang segar membuat daging ikan itu terasa fresh di lidah, juga bumbunya yang spicy meresap penuh sampai tulangnya. Tentu masih ada menu lain yang bisa dipilih, seperti kerang bambu, tim tahu scallop jamur, atau lumpia goreng ikan dengan keju.

Untuk minuman ada berbagai pilihan. Aneka jus segar, atau ini dia yang khas di sini, Superior Chinesse Tea. Anda bisa memilih Superior Flower Tea atau Superior Jin Long Tea yang pastinya akan menambah nikmat santapan.

Sambil menyeruput sedikit demi sedikit teh yang menyegarkan itu, lihatlah sekeliling ruangnya yang ditata apik. Interior ruangan ternyata didominasi warna hitam, putih, cokelat sebagai warna utama. Yang menarik adalah koridor masuknya, kaca perunggu yang melekat pada dinding, pilar-pilar serta atapnya memberikan efek refleksi cahaya secara horizontal maupun vertikal. Suasana pun terasa nyaman dan mewah. Di salah satu sisinya, melalui jendela kaca selebar 40 meter, sembari makan malam, Anda pun bisa menikmati bundaran Hotel Indonesia yang sarat dengan catatan sejarah itu lengkap dengan patung Selamat Datang- nya.

Cukup? Jangan dulu, pesanlah makanan penutupnya yang tak kalah istimewa dengan makanan utamanya. Puding dengan cita rasa pilihan antara jeruk bali, avocado sago, cofee, serta durian sago. Hmm.. Lengkap sudah buka puasa kali ini. A dining experience offering more than just great food – certainly.

Susandijani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar