Senin, 23 November 2009

Tetek Bengek Bebek

http://www.tempointeraktif.com

Bebek lebih rumit pemeliharaannya daripada ayam. Harus digembala, makanannya harus dijaga dan baru bertelur sesudah 6 bulan. Bila telur yang menetas jantan dilempar ke pasaran.

SIAPA orang yang paling dulu makan daging ayam dan telurnya? Menurut Ensyclopaedia Britannica, bangsa Cinalah yang pertama kali menangkap ayam lantas dimasak dan dimakan. Itu sudah dimulai sejak 1.400 tahun sebelum Masehi, katanya. Tidak ada catatan kapan telur bebek dan dagingnya juga dimakan manusia. Tapi hidangan bebek Peking sekarang ini terkenal di seantero dunia meskipun hanya dijual di restoran-restoran besar saja. Biar begitu, telur bebek tidak sepopuler telur ayam: tidak semua isi dunia terbiasa makan telur bebek. Cuma bangsa-bangsa Timur --termasuk Eropa Timur -- yang mau menyantap telur yang lebih besar ini.

Itu menguntungkan juga bagi para bebek: mereka tidak begitu "diperkosa" seperti ayam -- yang sekarang ini diteliti dengan matang sekali bagaimana bisa memprodusir telur sebanyak mungkin Biarpun nyonya-nyonya bebek bisa bertelur antara 300-360 butir setahunnya -- artinya bisa setahun penuh tanpa cuti -- tampaknya orang tidak terlalu hirau. Sebab telur mereka ini memang lebih amis dibanding telur ayam. Memang, amis tidak amis terutama terasa bagi orang yang sedikit kaya. Sebab bagi penduduk yang taraf hidupnya seperti ukuran Asia, itu tak jadi soal. Yang penting telur bebek lebih murah: di penggorengan dia mekar menjadi lebih banyak.

Selada Belanda. Daerah Kerawang lumbung padi Jawa Barat, adalah juga gudang bebek. "Bebek tidak bisa dibiarkan begitu saja seperti ayam", kata Pak Tatang dari desa Pacing, Kerawang, "karena bebek harus digembala". Kalau lupa saja membimbingnya, bebek-bebek yang selalu rapi berjalan beriringan akan ngeloyor ke mana-mana. Akibatnya anda bisa berkonfrontasi dengan tetangga yang diselonongi bebek-bebek tersebut.

Lebih penting lagi: dengan digembalakan, produksi telur bebek bisa naik. Seekor bebek baru bisa menghasilkan telur kalau umurnya sudah 6 bulanan. Asal makanannya dijaga, di pagi hari pemilik akan diberi hadiah telur yang warnanya putih atau kehijau-hijauan. "Dan makanan dalam hal ini penting", ujar Pak Tatang lagi. Sebab kalau makanan tidak beres, telur tidak tersedia. Memang pada dasarnya bebek bisa makan segala macam. Mulai dari cacing, pucuk pohon padi muda sampai ke anak ikan. Tapi biasanya pemilik menyediakan ramuan gabah, katul dan sayuran seperti kangkung -- yah mirip-mirip hidangan selada orang Belanda.

Menebak bebek. Itu untuk sarapan pagi. Siang hari, sebaiknya bebek-bebek digembala di antara pematang sawah tepi-tepi sungai. Menjelang matahari hilang, bebek-bebek digiring pulang biasanya mereka dibiarkan dulu untuk membersihkan diri: berendam-rendam di sungai, kemudian naik ke atas sambil menyisik-nyisik bulu dan ketiak. Setelah rapi, baru digiring pulang. Karena itu, "bebek ini ikut saja dengan kehidupan kami", kata Tatang. Maksudnya kalau sedang ada panen, telurpun turut panen. Celakanya, di kala petani dilanda paceklik, hasil telurpun ikut paceklik. "Pokoknya ngurus bebek cukup ruwetlah", kata Tatang.

Tapi, omong-omong, Tatang punya keahlian khusus juga -- yang biasanya dimiliki beberapa orang bebekwan lain. Mereka ini bisa menebak telur bebek: mana yang akan jadi jantan dan mana yang betina. Biasanya yang dilempar ke pasaran telur-telur yang nantinya menetas jadi bebek jantan. Ini tentu menakjubkan, karena semua telur bulat bentuknya. Bagaimana bisa tahu? "Wah ini sulit dikasih keterangan. Soalnya sudah di sini ini", kata Tatang sambil menunjuk dada dan kepalanya. Rupanya para laki-laki bangsa bebek hanya punya satu peranan. Kawini isteri mereka yang banyak itu, dan kalau ada calon laki-laki yang akan lahir, jual saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar